Minggu, 31 Juli 2011

TIPS SEHAT

CARA SEHAT MENANGKAL LAPAR
(seperti yang dilansir dalam Women’s Health)

Terkadang rasa lapar bisa saja muncul bukan karena perut dalam keadaan kosong, tetapi juga karena fluktuasi hormon. Pilihan makanan sangat penting untuk mengurangi munculnya rasa lapar akibat hormon, terutama bagi kita yang ingin menurunkan berat badan.

Ada enam cara untuk menangkal rasa lapar dengan cara sehat, yaitu :
1.        Ikan
Daripada memilih daging merah atau ayam sebagai lauk di menu utama, lebih baik pilih ikan. Menurut dr. Susanna, ahli gizi asal Australia, indeks kepuasan memakan ikan lebih tinggi dibandingkan daging dan ayam.
2.        Jus buah tidak disaring
Hindari mengkonsumsi jus buah dalam kemasan. Lebih baik ,membuat jus sendiri yang tidak disaring. Buah yang telah hancur diblender banyak mengandung serat yang akan menimbulkan rasa kenyang saat meminumnya.
3.        Tutup hidung
Saat mencium aroma donat, roti atau muffin yang baru saja matang, memang hasrat makan bisa meningkat . untuk menghindarinya, tutup hidung saja. Cara ini bisa menginduksi sekresi insulin yang membuat kita berpikir kalau kita lapar.
4.        Konsumsi wortel mentah
Wortel merupakan sayuran yang juga enak dinikmati dalam keadaan mentah. Menurut penelitian tim dari Irlandia, mengkonsumsi wortel dalam keadaan mentah bisa membuat kita lebih kenyang.
5.        Konsumsi vitamin
Pastikan nutrisi tubuh terpenuhi dengan baik. Jika kita merasa ragu, konsumsi saja vitamin. Karena jika tubuh merasa kekurangan nutrisi, hasrat makan akan meningkat. Sehinggga, kita merasa lapar dan makan lebih banyak.
6.        Makan di tempat yang terang
Pastikan lampu di ruang makan dalam keadaan terang. Menurut penelitian dari tim Uneversity of Illinois Amerika Serikat, tempat yang temaram memicu seseorang makan berlebihan.

KESEHATAN DAN KEBUGARAN BADAN

CARA HEMAT UNTUK TETAP BUGAR

Untuk tetap sehat, tak perlu mengeluarkan banyak uang pergi ke pusat kebugaran atau membeli alat-alat olah raga yang mahal. Kita bisa tetap bugar dengan biaya murah di rumah atau kantor

Berikut beberapa kegiatan di rumah atau di tempat kerja yang murah tetapi bisa membuat kita tetap bugar dan sehat, yaitu :
1.        Melakukan pekerjaan rumah tangga
Melakukan pekerjaan rumah tangga benar-benar dapat membantu kita tetap fit. Tugas-tugas seperti membersihkan debu dan berkebun bisa cukup membakar kalori.
2.        Naik turun tangga
Kita bisa mendapatkan manfaat yang sama dengan kelas aerobic di gym hanya dengan naik dan turun tangga di rumah. Naik turun tangga adalah latihan kardio yang juga bisa membantu melatih otot. Ada baiknya menggunakan tangga daripada lift untuk menuju ruang rapat yang hanya berada di lantai 2 atau 3.
3.        Menggunakan barang-barang yang ada untuk latihan
Tak perlu membeli peralatan olah raga yang mahal, kita dapat menggunakan benda-benda di sekitar rumah untuk berolah raga. Sebagai contoh, kita dapat mengangkat kaleng makanan, botol air atau buku untuk membangun kekuatan tubuh bagian atas.
4.        Jalan kaki
Berjalan memberi tekanan yang sangat sedikit pada sendi dan sering kali merupakan pengalaman yang menyenangkan. Latihan ini dapat dilakukan di lingkungan rumah, di taman kantor atau bahkan di mall. Mulailah dengan 5-10 menit sampai 30 menit berjalan cepat setiap hari.
5.        Menari
Menari merupakan latihan yang luar biasa, yang besar manfaatnya bagi jantung. Para ahli setuju bahwa menari adalah latihan yang menyenangkan tanpa memerlukan alat dan bisa dilakukan di rumah. Selain itu, menari dapat meningkatkan mood (suasana hati) secara instan.
6.        Sit-up
Ini adalah latihan terbaik untuk membangun dan memperkuat otot-otot perut. Bukan hanya untuk mendapatkan perut six-pack, tapi juga merupakan factor penting dalam mencegah masalah punggung.
7.        Push-up
Latihan push-up yang tergolong murah dan m udah karena tidak memerlukan peralatan apapun bisa menawarkan manfaat yang luar biasa. Latihan resistensi seperti push-up juga dapat meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh serta meningkatkan kekuatan otot.

Kamis, 14 Juli 2011

ANALISA MASALAH KESEHATAN


MASALAH DAN PROSPEK PEMBANGUNAN KESEHATAN
DI INDONESIA
Oleh :
Anik Nur Wahyuni, S.KM

Meskipun perkembangan dunia kesehatan mengalami banyak kemajuan, tetapi masih banyak masalah antara lain adalah perubahan pola penyakit dan struktur kependudukan. Salah satu kendala besar dalam pembangunan kesehatan adalah sangat terbatasnya sumber dana untuk mendukung jaringan pelayanan kesehatan yang begitu luas.
Kesehatan adalah suatu keadaan sehat fisik, mental, dan sosial. Keadaan sehat bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan (kecacadan) pada diri seseorang atau kelompok masyarakat, tapi kesehatan merupakan salah satu dari hak dan kebutuhan dasar manusia yang dapat menjamin kehidupan yang lebih produktif. Oleh karenanya kesehatan mempunyai nilai ekonomi. Dan sebaliknya keadaan sosial ekonomi akan sangat berpengaruh pada perkembangan kesehatan suatu bangsa.
Keadaan dan masalah kesehatan
Keadaan dan masalah kesehatan senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan serta gen/keturunan yang kesemuanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi.
Derajat Kesehatan
Untuk mengukur keberhasilan upaya kesehatan dapat dipakai beberapa indikator derajat kesehatan, seperti : Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/ IMR), Angka Harapan Hidup (Life Expectancy),Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR), Angka Kesakitan (Morbidity Rate), dan status gizi. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/ IMR) merupakan salah satu indikator yang paling peka dan spesifik untuk mengukur derajat kesehatan dan secara tidak langsung dapat menunjukkan pula tingkat kesejahteraan masyarakat.
Transisi Penduduk
Kependudukan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi derajat kesehatan dan pola pelayanan kesehatan. Jumlah penduduk akan sangat berperan terhadap beban volume pelayanan kesehatan, sedang struktur umur penduduk akan berpengaruh terhadap jenis pola pelayanan kesehatan.  
Transisi Epidemiologi
Indonesia mengalami keadaan transisi epidemiologi yang beragam. Beberapa daerah sudah mencapai keadaan yang lebih baik dan maju, sehingga berbagai penyakit menular sudah berkurang, tetapi penyakit tidak menular seperti penyakit kronik, gangguan metabolism, penyakit jantung, kanker, dan penyakit pada usia lanjut akan meningkat. Di daerah lainnya, keadaannya masih tetap yaitu didominasi oleh penyakit infeksi serta keadaan kurang gizi. Beberapa prediksi dapat dilakukan berdasarkan data dan informasi yang ada mengenai status kesehatan dan pola penyakit dari masing-masing daerah. Akan tetapi sementara masih ada berbagai penyakit karena kemiskinan dan buruknya lingkungan, penyakit-penyakit baru sudah timbul, misalnya flu burung dan flu babi yang mulai merebak. Keadaan transisi epidemiologi tersebut mengakibatkan beban ganda yang lebih berat bagi pelayanan kesehatan.
Menghadapi hal demikian, maka pola pelayanan kesehatan pun seharusnya berbeda sesuai dengan masalah yang dihadapi dan tidak bisa disamaratakan. Biaya pelayanan pun akan lebih besar karena selain masih harus menyediakan pelayanan kesehatan sesuai dengan pola Negara berkembang, pada saat yang sama harus pula menyediakan pelayanan seperti pada masyarakat yang sudah maju.
Lingkungan
Faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar atau bahkan paling besar terhadap derajat kesehatan. Lingkungan dapat berupa lingkungan fisik, biologis, sosial-ekonomi, dan budaya. Penyediaan air bersih masih menjadi masalah utama dan harus diberikan prioritas karena sangat berkaitan dengan penyakit pencernaan makanan lainnya.
Peningkatan dan percepatan di sektor industri yang tidak diawasi akan menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan bagi kesehatan, yaitu timbulnya pencemaran lingkungan melalui air dan udara. Demikian pula bising akibat industri dan lalu lintas juga akan meningkatkan polusi suara. Semuanya akan mempunyai dampak pada kesehatan masyarakat banyak.
Demikian pula faktor biologis seperti bibit kuman penyakit, vektor penular, penyakit seperti nyamuk dapat berkembang biak dalam keadaan lingkungan yang cocok baginya. Pembangunan sistem irigasi, pembakaran hutan, dan penebangan pohon bakau di tepi pantai yang tidak dilakukan secara terencana mempengaruhi pertumbuhan nyamuk yang akhirnya menimbulkan wabah penyakit menular.
Untuk menangani berbagai kondisi tersebut harus melakukan kerja sama lintas sektoral yang serasi dan berkesinambungan karena jangkauan sektor kesehatan mempunyai keterbatasan.
Upaya Kesehatan
Secara garis besar, upaya pelayanan kesehatan di Indonesia dilakukan dengan upaya peningkatan kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif), penyembuhan penyakit (Kuratif), dan pemulihan kesehatan (Rehabilitatif) melalui berbagai sarana seperti rumah sakit, puskesmas, klinik-klinik swasta, apotik, toko obat, dll. Sarana-saran tersebut diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat termasuk swasta.
Pemerataan
Tekanan pengembangan pelayanan kesehatan hendaknya lebih ditujukan kepada kelompok-kelompok yang secara ekonomis kurang mampu.
Masih belum meratanya pemanfaatan dan aksesibilitas penduduk terhadap pelayanan kesehatan dan berbedanya pertumbuhan sosial-ekonomi antara daerah yang satu dengan yang lain menyebabkan status kesehatan pada tiap-tiap daerah berbeda pula.
Pembiayaan Kesehatan
Luas dan intensitas pelayanan kesehatan di sebuah Negara akan sangat dipengaruhi oleh besarnya pembiayaan yang dapat dimobilisasi oleh bangsa dan Negara tersebut. Pembiayaan tersebut bersumber dari masyarakat, swasta, pemerintah pusat maupun daerah.
Beberapa masalah yang dihadapi dalam pembiayaan kesehatan antara lain adanya keterbatasan biaya, penggunaan biaya yang kurang efisien, dan distribusi yang kurang merata. Khusus mengenai biaya yang berasal dari pemerintah dikeluarkan melalui jalur yang cukup banyak dan terpecah-pecah sehingga terjadi kurangnya koordinasi dan integrasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Di samping itu pula ketidakseimbangan antara biaya pembangunan dan biaya operasional serta pemeliharaan.
Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat diwujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan sosial-ekonomi karena keadaan kesehatan merupakan output dari dan sekaligus input bagi pembangunan sosial-ekonomi.
Untuk meningkatkan keadaan kesehatan masyarakat diperlukan kebijaksanaan atau political commitment karena kesehatan menyangkut harkat dan hajat hidup orang banyak.
Strategi Pembiayaan Kesehatan
Ada tiga strategi penting yang harus ditempuh oleh sektor kesehatan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan sumber pembiayaan antara lain : (1) Penggunaan dana yang ada secara lebih rasional dan terarah (2) Memobilisasi sumber dana potensial (3) Desentralisasi dan pemberian kewenangan yang lebih besar kepada sarana kesehatan. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dan harus dilakukan secara stimultan. Penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan harus ditata dan dirancang secara bertahap. Dan dukungan dari sektor lain sangat diperlukan.
Penggunaan Dana Secara Lebih Rasional
Usaha yang dilakukan disini adalah meningkatkan efisiensi pada fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan dan dalam penggunaan sumber dana yang ada.
Mobilisasi Sumber Dana Potensial
Upaya yang dilakukan adalah melalui tarif untuk berbagai pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, pemeriksaan radiologi, dll. Hanya saja khusus masyarakat yang kurang mampu dilakukan pemberian pelayanan cuma-cuma tanpa mengurangi kualitas dari pelayanan.
Sumber dana potensial lain sebenarnya ada pada semua anggota masyarakat. Bila dana ini dapat diorganisir, diatur, dan dihimpun dengan baik maka dana ini merupakan tambahan yang sangat berguna untuk pengembangan pelayanan kesehatan bagi masyarakat seperti Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).
Desentralisasi Pelayanan Kesehatan
Yang dimaksud disini adalah pengertian yang lebih luas dan tidak dibatasi sekedar memberikan kewenangan-kewenangan saja tetapi juga harus dijalankan dengan memberikan otonomi kepada sarana-sarana kesehatan yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat.


*Disadur dari berbagai sumber

Jumat, 13 Mei 2011

SAVE OUR GENERATION


Sering kita melihat dan mendengar di pemberitaan-pemberitaan baik di media cetak maupun elektronik mengenai kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, free sex, pencabulan anak di bawah umur, dll yang dilakukan remaja. Kasus semacam ini bagaikan fenomena gunung es, bahkan yang sangat memprihatinkan adalah ada anak-anak di bawah umur baik sebagai pelaku maupun korban.

Generasi muda adalah harapan bangsa. Di pundak merekalah beban pembangunan bangsa kan berkelanjutan. Tapi jika para generasi muda kita dililit dengan masalah-masalah tersebut bagaimanakah nasib bangsa kita?

Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa, dimana mereka sedang berproses mencari jati diri. Untuk itu peran orang dewasa sebagai role model menjadi sangat penting, karena kebanyakan remaja sering mengidolakan dan memproyeksikan pikiran, sikap, dan perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari. Disini, lingkungan ikut berperan dalam membentuk karakter remaja. Lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah menjadi faktor penentu keberhasilan remaja dalam proses pencarian jati dirinya. Untuk itu, diharapkan orang-orang dewasa di lingkungan sekitar remaja haruslah memberikan tauladan yang baik bagi perkembangan jiwa mereka.

Pendidikan yang berkarakter dan holistic sangat diperlukan remaja, karena diharapkan mampu membentengi remaja dari hal-hal yang merusak diri mereka. Pun, perlu juga adanya kerjasama semua pihak mulai dari orang tua, guru dan masyarakat lingkungan sekolah serta lingkungan pergaulan remaja, dan juga para penentu kebijakan dengan memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan positif bagi perkembangan jiwa remaja, misalnya : KIR (Karya Ilmiah Remaja), Kelompok KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja), Pramuka, Pengajian Remaja Masjid, dll. Bisa juga melalui kegiatan olah raga, seperti : futsal, sepak bola, basket, dll.

Selain melalui kegiatan-kegiatan tersebut, para remaja semestinya dibekali mengenai pengetahuan mengenai pendidikan kesehatan, seperti : Kesehatan Reproduksi, Napza  (Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif), bahaya rokok, perkembangan remaja dan permasalahannya, Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS, dll. Bisa melalui konseling dengan guru BP di sekolah atau bekerja sama dengan pihak Puskesmas. Bahkan sekarang, di Puskesmas juga melayani konseling KDRT, Kenakalan Remaja, dan Narkoba sebagai wujud pusat pembangunan berwawasan kesehatan yang menekankan pelayanan di bidang promotif dan preventif serta pemberdayaan masyarakat.

Remaja adalah generasi muda penerus bangsa. Mari kita bersama-sama menjaga dan melindungi mereka dari jeratan bahaya narkoba, kenakalan remaja, free sex, dll. Karena kita tidak mungkin membiarkan generasi yang lemah dan terbelakang bukan? Dengan semangat tinggi kita harus yakin bahwa para generasi muda sekarang adalah tunas bangsa yang mumpuni untuk melanjutkan pembangunan bangsa. Jadi, wahai para generasi muda harapan bangsa siapkah diri Anda?
 
Notes :
Hasil renungan terhadap pergaulan remaja di era modern.