MASALAH DAN PROSPEK PEMBANGUNAN KESEHATAN
DI INDONESIA
Oleh :
Anik Nur Wahyuni, S.KM
Meskipun perkembangan dunia kesehatan mengalami banyak kemajuan, tetapi masih banyak masalah antara lain adalah perubahan pola penyakit dan struktur kependudukan. Salah satu kendala besar dalam pembangunan kesehatan adalah sangat terbatasnya sumber dana untuk mendukung jaringan pelayanan kesehatan yang begitu luas.
Kesehatan adalah suatu keadaan sehat fisik, mental, dan sosial. Keadaan sehat bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan (kecacadan) pada diri seseorang atau kelompok masyarakat, tapi kesehatan merupakan salah satu dari hak dan kebutuhan dasar manusia yang dapat menjamin kehidupan yang lebih produktif. Oleh karenanya kesehatan mempunyai nilai ekonomi. Dan sebaliknya keadaan sosial ekonomi akan sangat berpengaruh pada perkembangan kesehatan suatu bangsa.
Keadaan dan masalah kesehatan
Keadaan dan masalah kesehatan senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan serta gen/keturunan yang kesemuanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi.
Derajat Kesehatan
Untuk mengukur keberhasilan upaya kesehatan dapat dipakai beberapa indikator derajat kesehatan, seperti : Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/ IMR), Angka Harapan Hidup (Life Expectancy),Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR), Angka Kesakitan (Morbidity Rate), dan status gizi. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/ IMR) merupakan salah satu indikator yang paling peka dan spesifik untuk mengukur derajat kesehatan dan secara tidak langsung dapat menunjukkan pula tingkat kesejahteraan masyarakat.
Transisi Penduduk
Kependudukan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi derajat kesehatan dan pola pelayanan kesehatan. Jumlah penduduk akan sangat berperan terhadap beban volume pelayanan kesehatan, sedang struktur umur penduduk akan berpengaruh terhadap jenis pola pelayanan kesehatan.
Transisi Epidemiologi
Indonesia mengalami keadaan transisi epidemiologi yang beragam. Beberapa daerah sudah mencapai keadaan yang lebih baik dan maju, sehingga berbagai penyakit menular sudah berkurang, tetapi penyakit tidak menular seperti penyakit kronik, gangguan metabolism, penyakit jantung, kanker, dan penyakit pada usia lanjut akan meningkat. Di daerah lainnya, keadaannya masih tetap yaitu didominasi oleh penyakit infeksi serta keadaan kurang gizi. Beberapa prediksi dapat dilakukan berdasarkan data dan informasi yang ada mengenai status kesehatan dan pola penyakit dari masing-masing daerah. Akan tetapi sementara masih ada berbagai penyakit karena kemiskinan dan buruknya lingkungan, penyakit-penyakit baru sudah timbul, misalnya flu burung dan flu babi yang mulai merebak. Keadaan transisi epidemiologi tersebut mengakibatkan beban ganda yang lebih berat bagi pelayanan kesehatan.
Menghadapi hal demikian, maka pola pelayanan kesehatan pun seharusnya berbeda sesuai dengan masalah yang dihadapi dan tidak bisa disamaratakan. Biaya pelayanan pun akan lebih besar karena selain masih harus menyediakan pelayanan kesehatan sesuai dengan pola Negara berkembang, pada saat yang sama harus pula menyediakan pelayanan seperti pada masyarakat yang sudah maju.
Lingkungan
Faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar atau bahkan paling besar terhadap derajat kesehatan. Lingkungan dapat berupa lingkungan fisik, biologis, sosial-ekonomi, dan budaya. Penyediaan air bersih masih menjadi masalah utama dan harus diberikan prioritas karena sangat berkaitan dengan penyakit pencernaan makanan lainnya.
Peningkatan dan percepatan di sektor industri yang tidak diawasi akan menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan bagi kesehatan, yaitu timbulnya pencemaran lingkungan melalui air dan udara. Demikian pula bising akibat industri dan lalu lintas juga akan meningkatkan polusi suara. Semuanya akan mempunyai dampak pada kesehatan masyarakat banyak.
Demikian pula faktor biologis seperti bibit kuman penyakit, vektor penular, penyakit seperti nyamuk dapat berkembang biak dalam keadaan lingkungan yang cocok baginya. Pembangunan sistem irigasi, pembakaran hutan, dan penebangan pohon bakau di tepi pantai yang tidak dilakukan secara terencana mempengaruhi pertumbuhan nyamuk yang akhirnya menimbulkan wabah penyakit menular.
Untuk menangani berbagai kondisi tersebut harus melakukan kerja sama lintas sektoral yang serasi dan berkesinambungan karena jangkauan sektor kesehatan mempunyai keterbatasan.
Upaya Kesehatan
Secara garis besar, upaya pelayanan kesehatan di Indonesia dilakukan dengan upaya peningkatan kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif), penyembuhan penyakit (Kuratif), dan pemulihan kesehatan (Rehabilitatif) melalui berbagai sarana seperti rumah sakit, puskesmas, klinik-klinik swasta, apotik, toko obat, dll. Sarana-saran tersebut diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat termasuk swasta.
Pemerataan
Tekanan pengembangan pelayanan kesehatan hendaknya lebih ditujukan kepada kelompok-kelompok yang secara ekonomis kurang mampu.
Masih belum meratanya pemanfaatan dan aksesibilitas penduduk terhadap pelayanan kesehatan dan berbedanya pertumbuhan sosial-ekonomi antara daerah yang satu dengan yang lain menyebabkan status kesehatan pada tiap-tiap daerah berbeda pula.
Pembiayaan Kesehatan
Luas dan intensitas pelayanan kesehatan di sebuah Negara akan sangat dipengaruhi oleh besarnya pembiayaan yang dapat dimobilisasi oleh bangsa dan Negara tersebut. Pembiayaan tersebut bersumber dari masyarakat, swasta, pemerintah pusat maupun daerah.
Beberapa masalah yang dihadapi dalam pembiayaan kesehatan antara lain adanya keterbatasan biaya, penggunaan biaya yang kurang efisien, dan distribusi yang kurang merata. Khusus mengenai biaya yang berasal dari pemerintah dikeluarkan melalui jalur yang cukup banyak dan terpecah-pecah sehingga terjadi kurangnya koordinasi dan integrasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Di samping itu pula ketidakseimbangan antara biaya pembangunan dan biaya operasional serta pemeliharaan.
Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat diwujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan sosial-ekonomi karena keadaan kesehatan merupakan output dari dan sekaligus input bagi pembangunan sosial-ekonomi.
Untuk meningkatkan keadaan kesehatan masyarakat diperlukan kebijaksanaan atau political commitment karena kesehatan menyangkut harkat dan hajat hidup orang banyak.
Strategi Pembiayaan Kesehatan
Ada tiga strategi penting yang harus ditempuh oleh sektor kesehatan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan sumber pembiayaan antara lain : (1) Penggunaan dana yang ada secara lebih rasional dan terarah (2) Memobilisasi sumber dana potensial (3) Desentralisasi dan pemberian kewenangan yang lebih besar kepada sarana kesehatan. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dan harus dilakukan secara stimultan. Penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan harus ditata dan dirancang secara bertahap. Dan dukungan dari sektor lain sangat diperlukan.
Penggunaan Dana Secara Lebih Rasional
Usaha yang dilakukan disini adalah meningkatkan efisiensi pada fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan dan dalam penggunaan sumber dana yang ada.
Mobilisasi Sumber Dana Potensial
Upaya yang dilakukan adalah melalui tarif untuk berbagai pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, pemeriksaan radiologi, dll. Hanya saja khusus masyarakat yang kurang mampu dilakukan pemberian pelayanan cuma-cuma tanpa mengurangi kualitas dari pelayanan.
Sumber dana potensial lain sebenarnya ada pada semua anggota masyarakat. Bila dana ini dapat diorganisir, diatur, dan dihimpun dengan baik maka dana ini merupakan tambahan yang sangat berguna untuk pengembangan pelayanan kesehatan bagi masyarakat seperti Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).
Desentralisasi Pelayanan Kesehatan
Yang dimaksud disini adalah pengertian yang lebih luas dan tidak dibatasi sekedar memberikan kewenangan-kewenangan saja tetapi juga harus dijalankan dengan memberikan otonomi kepada sarana-sarana kesehatan yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat.
*Disadur dari berbagai sumber
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
BalasHapusHai guys...nie da tulisan lagi, moga bermanfaat...amiin
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.